Upaya Kemenhub Selesaikan Masalah Transportasi di Sumut Melalui Program BTS
Kementerian Perhubungan (kemenhub) resmikan peluncuran program Buy The Servis (BTS) di Sumatera Utara (Sumut) pada Minggu, 8 November 2020. Program ini diinginkan sanggup mengakhiri bermacam persoalan transportasi di Sumut.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Kreasi Sumadi menjelaskan, BTS adalah program yang diperuntukkan untuk kenyamanan serta keamanan warga memakai angkutan umum. Pemerintahan memberi bantuan ke operator transportasi, hingga ongkosnya murah untuk warga.
“Program ini bantuan untuk angkutan massal perkotaan untuk menangani jarak di antara daya membeli warga dengan biaya yang dikeluarkan operator. Beda itu yang kita bayar sampai waktu spesifik,” kata Menhub Budi di Medan, dalam info sah didapat Liputan6.com, Senin (9/11/2020).
Dijelasakan oraang nomor satu di Kemenhub itu, lewat program ini, operator-operator bis akan terjalin kontrak dengan Kemenhub. Dengan demikian diinginkan sesudah kontrak usai operator-operator bis di Sumut betul-betul komersial.
“Akan saya usulkan ini multi-year, lima tahun, hingga kontrak kami dapat jadi agunan ke bank,” ucapnya.
Keseluruhan ada 72 bis yang turut dalam program, serta bekerja di lajur yang sudah dipastikan. Ada 5 koridor yang dibuat Kemenhub di Sumut, Terminal Pinang Baris-Lapangan Merdeka, Terminal Amplas-Lapangan Merdeka, Belawan-Lapangan Merdeka, Bimbinggan-Lapangan Merdeka, serta Tembung-Lapangan Merdeka.
Paling lama tiap bis akan sampai di shelter 10 menit serta semakin lebih gampang dicari, sebab program mempunyai program di handphone yang dapat didownload pemakai yakni Rekan Bis.
Dirjen Perhubungan Darat, Kemenhub, Budi Setiadi menambah, program ini memakai bis besar serta sedang type low-entry. Bis mempunyai ruangan fokus serta tempat disabilitas.
“Kami telah melaunching di lima kota besar tahun ini, Medan jadi yang paling akhir. Sebab Medan yang paling akhir, kami akan gratiskan untuk warga sampai tahun akhir ini,” katanya.
Diinginkan dengan model transportasi nyaman dan aman yang dibuat Kemenhub, warga mulai tinggalkan kendaraan pribadinya. Disamping itu, sebagai usaha kurangi pencemaran di beberapa kota besar, diantaranya Medan, Ibu Kota Propinsi Sumut.
“Kita berharap semacam itu sebab kota besar jika tidak semacam ini akan macet,” lebih Budi Setiadi.
Kemenhub dengar inspirasi beberapa pengojek online untuk mengaplikasikan prpotokoler kesehatan dalam operasional ojek online.